Termodinamika
(Thermodynamics)
Pendahuluan
Termodinamika adalah ilmu
pengetahuan yang sekaligus merupakan engineering tool yang digunakan untuk
mendeskripsikan proses – proses yang
mempengaruhi perubahan temperatur, perubahan energi, dan hubungan antara heat (panas)
dan work (kerja). Ini digunakan untuk mendeskripsikan performa pada sistem
propulsi, power generation (pembangkitan energi), refregerasi, dan untuk mendeskripsikan aliran fluida, combustion
(pembakaran) dan fenomena lainnya.
Definisi dan Dasar dari Termodinamika
Seperti ilmu pengetahuan lain,
termodinamika memodelkan dunia nyata dengan matematika. Agar dapat dimodelkan secara matematika dan ditarik kesimpulan, kita memerlukan
definisi yang tepat terhadap konsep dasar.
Berikut beberapa konsep dasar yang wajib diketahui :
The Continuum Model
Permasalahan umumnya
dideskripsikan pada level molecular (mikroskopic) menggunakan teknik statistical
mechanics dan kinetic theory. Namun untuk keperluan engineering, kita ingin
untuk merata – ratakan informasi (mementingkan informasi makroskopik
dibandingkan mikroskopik). Terdapat 2 alasan yakni, pertama, deskripsi
mikroskopik pada engineering bisa menimbulkan terlalu banyak informasi untuk
diolah. Misal pada 1 mm3 udara pada temperatur dan tekanan standar mengandung
1016 molekul (VW,S & B:2.2), dan setiap molekul memiliki posisi
dan kecepatan masing - masing. Akan sangat susah jika kita melakukan
perhitungan dengan mempertibangkan seluruh variabel di setiap molekul ini.
Alasan kedua, informasi mikroskopik tidak berguna untuk menentukan bagaimana
sistem makroskopik bekerja dan bereaksi, kecuali, efek total dari informasi
mikro ini terintegrasi. Ditambah lagi kita mengabaikan fakta bahwa suatu
substansi sebenarnya terdiri dari molekul diskrit. Informasi yang kita miliki
tentang continuum model (model dalam satu kesatuan) kita anggap sudah mewakili rata
–rata informasi mikroskopik terhadap volume.
The Concept of a “System”
Sistem termodinamika adalah
jumlah persoalan pada identitas tetap dengan
batas tertentu (liat gambar 1 sebagai contoh). Batas atau boundaries bisa
bersifat tetap atau dapat bergerak. Kerja atau kalor bisa ditransfer melewati
batas sistem. Segalanya yang diluar boundary disebut surrounding.
Ketika berhadapan dengan
peralatan seperti engine, sangat penting menentukan sistem untuk menjadi sebuah
volume yang teridentifikasi dengan aliran masuk (flow in) dan aliran keluar
(flow out). Ini disebut juga control
volume (gambar 1)
Suatu sistem tertutup adalah
jenis khusus pada sistem dengan boundary yang tidak bisa ditembus. Sistem ini juga
kadang – kadang disebut control mass
(Gambar 1. Control Volume) |
The Concept of a “State”
“Thermodynamic state” atau
keadaan pada suatu sistem didefinisikan dengan menentukan nilai pada
serangkaian properties (sifat) terukur untuk menentukan properties lainnya. Untuk
sistem fluida, properties yang umum adalah tekanan, volume, dan temperatur. Sistem
yang lebih kompleks mungkin membutuhkan nilai properties lainnya.
Properties mungkin bersifat extensive atau intensive.
Extensive Property bersifat additive (tambahan). Sehingga, jika sistem dibagai
menjadi beberapa sub system, nilai property dari kesuluruhan sistem adalah sama
dengan jumlah dari nilai property di tiap part. Volume adalah extensive property.
Intensive property tidak tergantung pada jumlah suatu persoalan yang hadir.
Temperatur dan tekanan adalah intensive properties.
Spesific properties adalah
extensive properties dibagi per unit massa dan dinotasikan / disimbolkan sebagai
huruf kecil.
Contoh :
Spesific properties bersifat
intensive karena ia tidak tergantung pada massa sistem
Properties dalam suatu sistem sederhana
bersifat seragam. Namun, sering kali kita berhadapan dengan suatu sistem yang
propertiesnya bervariasisi dari titik ke titik. Kita dapat menganalisa sistem
secara keseluruhan dengan membagi sistem menjadi beberapa sistem sederhana yang
masing masing propertiesnya bersifat seragam.
Sangat penting untuk mencatat
properties hanya ketika sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).
The Concept of “Equilibrium”
Suatu keadaan (“state”) pada
sistem dimana properties sudah terdefinisi dan nilainya tidak berubah selama kondisi
eksternal berubah disebut keadaan
seimbang (equiblirium state)
(Gambar 2. Equilibrium) |
Sebuah sistem memenuhi kesetimbangan termodinamika jika :
- Kesetimbangan mekanikal (tidak ada gaya yang tidak seimbang)
- Kesetimbangan thermal (tidak ada perbedaan temperatur)
- Kesetimbangan kimia
The Concept of a “Process”
Jika suatu keadaan atau “state” pada sistem berubah, maka sistem
itu sedang mengalami suatu proses. Urutan keadaan dalam suatu sistem yang berjalan
didefinisikan sebagai jalur dari proses (Path
of the process). Jika pada akhir proses, property kembali menjadi nilai semula, sistem merupan proses cyclic atau siklus. Namun walaupun
sistem kembali ke keadaannya semula dan menyelesaikan siklus, keadaan sekitar
mungkin berubah.
Quasi Enguilibrium Processes
Sering kali kita tertarik dalam
menggambarkan proses termodinamika antara keadaan pada kordinat termodinamika.
Namun, sesuai dengan yang sudah dibahas sebelumnya, properties hanya mendefinisikan keadaan jika sistem dalam keadaan
seimbang. Jika proses memiliki unbalanced
force, kita tidak bisa menanganinya. Namun sebuah idealisasi dapat
dilakukan jika unbalanced force tersebut
sangat kecil, sehingga proses dapat dilihat sebagai serangkaian kondisi yang quasi equilbrium (seakan akan seimbang).
Agar hal ini dapat dilakukan, proses harus memiliki hubungan yang lambat
terhadap variabel waktu yang dibutuh sistem untuk menuju keseimbangan
internal.
Gambar dibawah mendemostrasikan
kegunakan kordinat termodinamik untuk memplot isolines (garis memiliki property
konstan). Diagram diagram dibawah meliputi, garis temperatur konstan atau isotherms pada diagram p – v, garis
volume konstan atau isochors pada
diagram T – p, dan garis tekanan konstan atau isobars pada diagram T – v untuk gas ideal.
(Gambar 3. diagram P-v, P-T, dan T-v) |
Equation of State
Fakta secara eksperimen
menyatakan bahwa dua properties dibutuhkan untuk mendefinisikan suatu keadaan
substansi murni pada keseimbangan atau proses yang steady atau quasi – steady. Untuk gas kompresibel yang sederhana seperti
air, berlaku :
P = P(v,T), atau v = v(P,T), atau
T = T(P,v),
Dimana v adalah volume per unit
massa, P adalah tekanan dan T adalah Temperatur. Hal ini juga menjelaskan bahwa
jika kita mengetahui variabel v dan T, kita otomatis mengetahui nilai variabel
P. Dan begitu seterusnya.
Hal diatas adalah sama dengan
persamaan f(P,v,T) = 0, yang dimana dikenal sebagai equation of state atau persamaan suatu keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar